- Home »
- Bunga Mawar
Unknown
On Selasa, 12 November 2013

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang
mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang
rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula
pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik,
dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia
berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.
Disiraminya bibit mawar itu setiap
hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang
menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa
waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai
merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja
kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia
tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya.
Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya
bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar
miliknya.
Sang pemuda tampak bergumam dalam hati,
“Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu
hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan,
selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang
tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan
tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”
Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan
untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah
disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu
pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona
sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu.
Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.
http://www.emotivasi.com/category/cerita-motivasi/ Friends... Jiwa manusia itu seperti pada kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Allah SWT yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Allah SWT yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.
Namun, banyak dari kita yang hanya
melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari
kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita
kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa
hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. “Kita menolak untuk menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah
ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang
kita miliki.
Banyak orang yang tak menyangka, mereka
juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak
menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan
diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang kadang harus
menunjukannya.
Jika kita bisa menemukan “mawar-mawar”
indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang
muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus
merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu,
akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi
taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk
menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang
muncul.
Semerbak harumnya akan menghiasi
hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan
air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar”
ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya,
mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu
membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan
terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.
Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.